Melawan Diri
Untuk kedua kalinya aku menginjakan kaki dipusat perbelanjaan ini (lagi)
Kali ini, jiwa ku sedikit kuat dari sebelumnya, aku bisa melangkah dengan sedikit kekuatan, merasakan kaki mampu menapaki aspal, mampu mengamati objek yang ada disekitar pusat perbelanjaan tersebut, mampu menetralisir perasaan cemas.
Sebelumnya, langkah kaki begitu berat saat menyusuri pusat perbelanjaan itu, maklum saja sesuatu yang belum pernah disinggahi akan terasa asing, apalagi ini menyangkut keberanian. Aku bukan seperti anak-anak remaja kebanyakan, senang berpergian sendiri menyusuri berbagai tempat untuk suatu keperluan. Aku memang menikmati melakukan suatu hal sendirian, tetapi untuk menyusuri tempat yang belum pernah sama sekali ku tahu, itu sedikit menakutkan. Terlebih aku ini orangnya pemalu. Menurut seorang ahli, Prayitno pemalu adalah ...................................................................
"Bentuk yang lebih ringan dari rasa takut yang ditandai oleh sikap mengerutkan tubuh untuk menghindari kontak dengan orang lain yang masih belum dikenal."
Sifat pemalu adalah suatu sifat bawaan atau karakter yang diberi sejak lahir. Para ahli mengatakan bahwa pemalu adalah perilaku yang merupakan hasil belajar atau respon terhadap suatu kondisi tertentu. Pemalu juga sering disebut sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang dimana orang tersebut sangat peduli dengan penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa cemas karena penilaian sosial tersebut, sehingga cenderung untuk menarik diri.
Mungkin ini salah satu alasan kenapa kala itu aku merasa takut untuk menginjakan kaki ke pusat perbelanjaan itu. Terlebih harus melakukanya seorang diri :(
Menunggu sebenarnya hal yang asyik saat itu, tetapi kecemasan lagi-lagi menggerogoti kepalaku dan baru saja aku membaca sebuah artikel bahwa sebenarnya orang Introvert dan Pemalu berbeda. Dan setelah aku baca sepertinya aku masuk dalam katagori orang Pemalu, dimana mereka terlalu peduli dengan penilaian orang terhadap dirinya, Jadi selama ini aku salah pengertian :((((((( hahahaha
Ya begitulah kecemasan-kecemasan ketika melakukan sesuatu secara sendiri, sebenarnya menikmati perjalananya, cuma karena dihinggapi kecemasan-kecemasa itu justru jadi penghambat, malah-malah sebelum bertemu dosen penguji kaki ku sempat gemetar, saking cemasnyaaaaa pfffft.
Sedikit flashback, kenapa dulu aku sangat takut dan tidak suka menjadi dewasa. Mungkin ini salah satu jawaban atas ketidaksukaan ku. Menjadi dewasa itu ruwet, segala sesuatunya harus dilakukan sendiri. Banyak pilihan yang memang harusnya dipilih tidak bisa dibiarkan begitu saja. Banyak tekanan, banyak urusan, banyak yang harus dikerjain. Tapi itulah hidup yang nyata, mau tidak mau harus tetap berjalan. Seperti halnya kemarin, banyak hal ketika dewasa yang bertolak belakang sama diri kita, kasarnya kita harus Melawan Diri sendiri untuk terus maju. Tidak bisa diam saja ditempat.
Dan aku percaya, bahwa tidak ada orang yang benar-benar sendiri didunia ini, pasti ada yang sama seperti mu, atau mungkin lebih menyeramkan perjalanan hidup dan jiwanya. Jadi, untuk dapat hidup dalam hidup terus bersyukur dan jalani apapun yang ada :)
Komentar
Posting Komentar