Pandemi
Gue selalu bingung memulai sebuah sapaan ketika menulis blog, seperti mau bilang Hello, Hi tapi kaya udah mainstream haha, jadi yaudahlah ya, gue harap semua yang baca blog ini selalu dalam keadaan sehat walafiat amin. Jujur mengawali tahun dengan banjir saat itu bukan suatu hal yang mudah dan menyenangkan. Tapi hikmahnya adalah gue jadi nggak keluar malam dan tetap menghabiskan waktu dirumah meskipun ujung-ujungnya tidur sampai pagi haha
Selang beberapa bulan atau beberapa minggunya ya? gue lupa, banjir pun datang lagi dan masuk lagi ke dalam rumah gue, apa sebenarnya ini sebuah pertanda bahwa berikutnya akan ada sesuatu yang terjadi lagi? gue nggak ngerti sih, tapi yang jelas ini semua memang sudah jalanNya.
Mendengar banyak berita baik online maupun ditelevisi, semua orang banyak yang merasakan kesedihan saat virus ini merajalela. Gue masih inget banget ketika gue pertama kali denger kasus ini, gue masih berada ditempat tidur dengan keadaan setengah sadar, mendengar berita virus itu udah membuat negara china membuat kebijakan untuk melockdown kota Wuhan, dalem hati gue berucap: "ah paling cuma di china virusnya, macem flu burung lah, nggak mungkin sampe sini".
Dan semakin hari semakin banyak berita tentang virus ini, makin banyak berita yang memberitakan bahwa virus ini sudah menyebar diberbagai negara. Ketika semakin banyak negara yang kena virus itu, gue sempet nonton vlog orang indo yang kuliah di Stanford USA dan dia diberi kesempatan untuk wawancara dosen yang meneliti kalau beberapa negara harusnya sudah bisa mendeteksi virus ini, dan yang menjadi Headline nya adalah Indonesia masih bebas dari virus Corona. Gue sempat sependapat dengan headline itu, dalem hati gue berkata: "ah, mentang-mentang negara gue masih bebas dari virus, seenaknya lo menjugde negara gue seharusnya paling tidak punya case tentang virus ini sedikitnya 5 kasus". "Ah lo mentang-mentang negara super power enak aja menjugde negara berkembang ga bisa mendeteksi virus ini, tapi nyatanya makin kesini memang negara gue yang sebenarnya belum tau bagaimana menghadapi virus ini, hingga makin lama makin banyak yang terdeteksi.
Jujur aja diawal virus ini merajalela gue selalu berpikir kalau ada orang yang sengaja buat ini virus, biar populasi manusia makin habis. Tapi saat sudah dinyatakan sebagai PANDEMI ini bukan lagi soal "apa benar ada orang yang sengaja membuat semua ini?" tapi yang harus dipikirkan bagaimana bisa hidup sehat, bertahan dan saling menjaga orang-orang yang ada disekeliling kita.
Dan semakin hari semakin banyak berita tentang virus ini, makin banyak berita yang memberitakan bahwa virus ini sudah menyebar diberbagai negara. Ketika semakin banyak negara yang kena virus itu, gue sempet nonton vlog orang indo yang kuliah di Stanford USA dan dia diberi kesempatan untuk wawancara dosen yang meneliti kalau beberapa negara harusnya sudah bisa mendeteksi virus ini, dan yang menjadi Headline nya adalah Indonesia masih bebas dari virus Corona. Gue sempat sependapat dengan headline itu, dalem hati gue berkata: "ah, mentang-mentang negara gue masih bebas dari virus, seenaknya lo menjugde negara gue seharusnya paling tidak punya case tentang virus ini sedikitnya 5 kasus". "Ah lo mentang-mentang negara super power enak aja menjugde negara berkembang ga bisa mendeteksi virus ini, tapi nyatanya makin kesini memang negara gue yang sebenarnya belum tau bagaimana menghadapi virus ini, hingga makin lama makin banyak yang terdeteksi.
Jujur aja diawal virus ini merajalela gue selalu berpikir kalau ada orang yang sengaja buat ini virus, biar populasi manusia makin habis. Tapi saat sudah dinyatakan sebagai PANDEMI ini bukan lagi soal "apa benar ada orang yang sengaja membuat semua ini?" tapi yang harus dipikirkan bagaimana bisa hidup sehat, bertahan dan saling menjaga orang-orang yang ada disekeliling kita.
Dari yang awalnya biasa aja, gue sampe stress mikirin ini semua, ada apa sih? ko tiba-tiba? ternyata nggak cuma cinta aja yang bisa muncul tiba-tiba, apapun bisa terjadi. Balik lagi, gue masih merasa berada didalam sebuah cerita seorang sutradara, tapi ini nyata. Gue yakin kita semua sedang diuji, maka itu harus saling menjaga dan menguatkan. Sebisa mungkin tidak menjadi bagian dari orang-orang yang mencari keuntungan berlebih didalam pandemi ini, tidak jadi orang yang sok tahu dengan mencocoklogikan sesuatu, tidak menjadi orang yang menyebar-nyebarkan berita yang belum kredibel asal-usulnya. Sebisa mungkin menikmati kegelisahan ini sampai benar-benar bisa menikmati hidup normal seperti sedia kala. Mari bersabar, percaya dan berdoa cuma itu yang dapat mewaraskan kegelisahan ini.
Pandemi semoga cepat berlalu :")
Komentar
Posting Komentar