Different Things
Hi, Guys apa kabar? finally gue balik lagi ke blog hanya untuk mengeluarkan keluh kesah gue hehe. Sorry ya blog, gue bukan bermaksud menjadikan lo tempat sampah yang pada hanya digunakan kala gue ga punya tempat lagi selain tempat terakhir ini. Gue emang nggak punya tempat untuk mengeluarkan keluh kesah gue selain mencurahkanya melalui tulisan, tapi sebelumnya gue juga sudah mencurahkanya kepada Tuhan gue yaitu Allah SWT, tetapi gue ingin kegelisahan gue ini menjadi sesuatu yang dapat gue kenang ketika gue sudah tidak merasakan ini lagi.
Guys, you know..
saat ini gue sedang merasakan gelisah lagi, if you know gue bukan tipe orang yang punya jiwa santai. Mungkin keliatanya gue cuek tapi must you know gue tipikal orang yang selalu kepikiran akan hal yang belum selesai. Emang apa sih yang belum selesai???????????????????????????????
yang belum selesai itu tanggung jawab gue menyelesaikan SKRIP-SHIT!
yes, kali ini gue lagi berada di semester paliiiiiiiing akhir dari kuliah strata 1.
Kali ini gue boleh ya, mengeluhkan kegelisahan gue. Gue mau cerita kemarin tgl 18 April 2017 gue baru saja menyelesaikan sidang proposal skripsi gue. And you know, dengan segala kenekatan gue gue memberanikan diri untuk maju. Dan ya gitu, seperti yang dosen pembimbing gue bilang, tidak ada skripsi yang sempurna dan ilmu itu bukan sesuatu yang mati ia akan terus berjalan. Dan kemarin proposal yang gue buat ternyata belum fokus masalahnya dimana dan yang lebih nyesek penguji gue bilang proposal gue ancur dan kasian sama gue tadi disidang dan itu tidak ia utarakan secara langsung sama gue melainkan hal tsb gue denger dari salah satu teman gue. Jujur aja gue sedih dan nyeseeek se nyesek-nyeseknya, soalnya gue merasa sudah maksimal buat ngerjain proposal itu. Tapi setelah gue pikir lagi mendinganlah gue dikasihanin sama penguji gue daripada dia gak kasihan sama gue, thats mean dia nggak akan ngebantu gue alias gue akan dipersulit agan adan again.
one thing gue tidak mau menyalahkan siapa pun atas keputusan gue untuk berkuliah ini, karena semua ini atas dasar keinginan dari dalam diri gue, Gue cuma nggak habis pikir ada saja yang berubah selama gue menjalani kuliah. Yang berubah itu ya, sistem dan peraturan yang ada dikampus gue. Gue mau kasihtau bahwa gue mempunyai 2 tanggung jawab yang sama sama penting buat gue. Kedengeranya emang cupu banget gue ngeluh ngeluh kaya gini, toh ini kan konsekuensi yang akan gue tanggung ketika gue memutuskan untuk kuliah dan kerja. Tapi entah kenapa gue ngerasa nggak tahan untuk membiarkan kegelisahan itu menari nari dijiwa gue. Kalo lo mau tau, gue pernah memposting bahwa saat ini (pada masanya) gue berada di dua dunia yang benar-benar beda, kalau boleh milih gue nggak mau untuk kerja but in reality gue harus bekerja ya untuk membiayai kuliah gue. Dimana pada masa itu gue sangat senang untuk menjalani aktivitas perkuliahan sebagai seorang mahasiswa dan gue bisa bandingkan bahwa dunia kerja dan kuliah itu Truly Different guys! tapi namanya hati men, bisa berbolak-balik itu sudah ketentuan-Nya.
Saat ini, yang gue pikirin gimana caranya gue bisa fast graduate, gue udah nggak tahan banget aseliiiiii! gue ga peduli dibilang lebay sama orang yang nantinya baca tulisan ini, siapapun kalian. Gue cuma merasa esensi dari kuliah itu pun hilang ketika gue memasuki masa-masa semester akhir. Gue juga gatau apakah hal ini juga dirasakan oleh senior-senior yang lebih dulu merasakanya, terus gimana sama orang yang merasakan hal tsb sambil kerja dan kuliah dikampus gue dan jurusan yang gue ambil. Gue nggak ngerti apakah cuma gue yang merasa kampus gue banggakan dulu sekarang tidak lagi gue senangi. Gue merasa seperti dalam penjara yang harus menahan semua kekecewaan gue dengan balutan "enjeeh" "nggak papa" "oke". Rasanya pengen tereak didepan muka mereka-mereka yang seperti "itu"! Ya boleh dibilang mental gue emang mental TEMPE MENDOAN kali ya, tapi basicly gue cuma manusia biasa yang bisa juga jengah dengan kondisi kaya gini. Entahlah gue merasa apa yang gue dapatkan dengan apa yang harus gue lakukan nggak sebanding, ya mungkin karena dulu sistem like that belum berlaku, sehingga berimbas sama mahasiswa akhir kek kita gini.
Komentar
Posting Komentar