Untittled

Jika aku yang jadi kamu, mungkin sama. Aku akan memilih apa yang kamu lakukan. Manusia berhak memilih kebahagiaanya kan? Itu jelas diperbolehkan. Aku selalu memberi ruang kepada yang bernama "hati" untuk membuka pintunya jika ada orang lain ingin masuk.

Jika saja ada perilaku yang menunjukan keinginan yang serius atau mungkin sekedar pengungkapan. Mungkin saja aku akan yakin. Tapi nampaknya aku juga berusaha untuk meyakinkan diri ku sendiri untuk mencoba jatuh kepada mu. Meskipun caranya selalu sama dari tahun-tahun sebelumnya. Pada akhirnya aku menyesali sebuah "kesempatan". Dan masih pula dengan perasaan yang bertanya-tanya: Apakah benar?

Kamu semua tahu?
sudah berapa kali aku jatuh dengan orang yang hanya ada dalam pengandaian ku, hanya ada dalam benak yang aku kontrol sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan cemas, rindu, cemburu, senang, sedih???

Pada hakikatnya, aku cuma manusia.
terlebih seorang wanita, ya kamu tahulah seperti apa makhluk itu?
aku sama sekali tidak ingin menyalahkan siapapun, bahkan diriku sendiri
tetapi apa bisa aku menerimanya lagi saat aku hampir saja menjatuhkan seluruh tubuhku ke bawah sana

Terimakasih telah menyadarkan ku, bahwa kau juga manusia, yang ingin memilih kebahagiaaa mu. Selamat menikmati :')





Komentar

Postingan Populer