Gelang Jogjakarta

kaskus.com
   Setiap kali menatap benda hitam, bulat yang tersusun rapih melingkari pergelangan tanganku membuat rindu ini semakin dalam terasa. Menjerit dan memaksa memori yang telah lama berlalu bekerja untuk mengingatnya. Mengingat tentang seseorang dimasa lalu yang amat dicintai oleh seorang wanita yang introvet.

   Lelaki yang banyak mengajarkan tentang pengalaman hidup. Memandang hidup dengan sudut pandang yang tidak biasa untuknya. Mengajarkan yang pasif menjadi aktif. Mengajarkan yang takut menjadi berani. Mengajarkan yang pemurung menjadi  periang.

    Dimana wanita umumnya suka berhias. Bersolek cantik. Memakai pakaian yang anggun setiap kencan. Tapi lelaki itu tidak menuntut apapun dari wanitanya, ia hanya berpesan : “Kamu harus bisa jaga diri, jangan pernah berputus asa dengan harapan-harapan mu dan berubahlah demi sesuatu yang lebih baik”. Nasihat itu yang selalu diingat sang wanita.

   Jogja adalah kota paling romantis bagi mereka, kenapa? Karena disitulah sepasang Adam dan Hawa dipertemukan. Pertemuan yang tidak diharapkan sebelumya. Mungkin sang wanita akan bersyukur pada Tuhan dan yang tidak kalah penting pada mas-mas penjual souvenir yang berada disekitar candi Borobudur tersebut. Karena berkat skenario Tuhan dan perantara melalui mas-mas tukang gelang tersebut mereka dipertemukan. Kalian pasti tidak akan melewatkan membeli souvenir murah yang ada dikota besar seperti jogja ini, selain murah juga banyak yang unik dan menarik. Skenario Tuhan memang indah banget, saat tertarik dengan barang dan rayuan mas-mas jogja ini, sontak kalian pasti bertanya berapakah harga pernak pernik ini? Lalu mas-mas jogja menjawab murah ko mba cuma seribuan sampai lima belas ribuan. Cuaca disekitar Borobudur memang sangat panas dan terik, cara sebagian orang mengantisipasinya adalah memakai payung atau topi yap disana juga banyak sekali yang menjual dan menyewakan payung serta topi untuk para pengunjung. Saat sibuk memborong pernak-pernik ada sebuah gelang biasa yang terlihat sederhana namun menarik, tapi sayang ada yang lebih dulu meraih gelang itu, padahal sebelumnya aku yang melihat.

“ Yah, maaf mas gelang yang kaya gitu ada lagi nggak?” kata ku kepada penjual souvenir dengan pasrah.

“Yah, mba telat nih kenapa dari tadi nggak diambil, stock nya cuma tinggal yang dipajang itu mba. Soalnya gelang seperti itu laku keras disini mba.”

“Yah, mas! Tadi saya udah mau ambil yang itu, eh tapi keburu diambil sama mas yang itu.” sambil menunjuk ke arah kiri lengannya.

    Dengan segala keberanian yang didorong rasa ingin memiliki gelang itu maka keluarlah kata-kata yang mengisyaratkan bahwa ingin sekali memiliki gelang itu.

“Eh mas, boleh nggak gelang itu aku yang beli?”

“Hah! (melirik sinis) yang mana? Yang ini? (menyodorkan gelang yang ada ditangan kirinya)”

“Iya yang itu mas, boleh yah (sedikit merayu)

“Disana kan masih banyak yang jual, beli aja ditempat yang lain”

“Tapi aku maunya yang itu mas, lagipula kan aku duluan yang lihat gelang itu, eh tiba-tiba ada mas yang muncul langsung ngambil gelang inceran saya, heuuuh”

“Siapa cepat dia dapat dong, lagian kan disini masih banyak mba. Beli ditempat lain aja sana, kaya orang susah aja”

“Eh jaga mulutnya yah, saya tampar mau, hah!”

“Hussssh.... sudah-sudah mba besok saya bawain lagi gelangnya, besok mba kesini lagi ya”

     Perdebatan itu pun berakhir dengan orang yang pertama kali melihat gelang itu yaitu sang wanita. Dengan raut wajah kesal akhirnya sang lelaki bersedia juga untuk mengalah dan melepaskan gelang yang baru beberapa menit ia pakai ditangannya.

*** 

    Kamu tau bagaimana seorang introvet berinteraksi? Yap, mereka memang tertutup. Mereka hanya bisa terbuka pada orang-orang tertentu, orang-orang yang membuat mereka nyaman, orang-orang yang sepaham dengan mereka. Begitulah orang interovet berinteraksi.

   Bagaimana perasaanmu jika ada seseorang lelaki yang mau membantu dirimu bersosialisasi dengan dunia luar yang lebih luas. Yang membuat mu keluar dari zona aman mu. Yang melatih mental mu menghadapi tingkah laku orang diluar sana dengan cara yang baik dan santun.

Ucapkanlah syukur

***

       -Aku Ressa, aku merupakan wanita beruntung yang dapat ditakdirkan mengenal Raffa-

   Raffa banyak mengajarkan aku banyak hal. Pertemuan pertama kali dijogja yang mengantarkan aku bisa mengenal Raffa. Sosok cuek yang sebenarnya mempunyai hati yang lembut ini sudah menjadi kekasihku selama 3 tahun. Raffa mengajariku bagaimana bersikap dalam kondisi yang tidak kita sukai, mengajarkan aku bagaimana bersosialisai, mengajarkan aku bahagia dengan cara yang berbeda dan mengajarkan aku tentang arti hidup yang bermakna untuk orang banyak.

     Dibalik sikap cuek yang Raffa tunjukan kepada orang-orang, banyak orang yang tidak tahu sifat asli Raffa yang bagaikan malaikat tanpa sayap. Mungkin orang banyak mengira bahwa akulah yang sabar menghadapi sikap cueknya dan Raffa tidak begitu memperdulikan aku. Dugaan orang-orang tentang kami sangatlah berbeda. Nyatanya Raffa lah yang banyak mengajari ku dan aku yang selalu kebingungan bagaimana untuk  besikap saat bersamanya maupun didepan banyak orang.


virggirl.wordpress.com

    Aku punya tempat favorite bersama Raffa ketika ia mengunjungiku ke jakarta yaitu Jembatan Panjang yang membelah lautan biru yang berada disalah satu pulau diJakarta. Setiap kali ia mengunjungi ku ke Jakarta ia selalu meminta untuk diantarkan ke tempat ini. Selera dia adalah seleraku apa yang ia sukai pasti aku suka, haha aku jadi rindu setengah mati padanya sampai tidak sadar air mata ini menetes disela-sela keyboard laptop.

       Bagaimana cara mengobati rindu ini ya? Setiap kali rindu aku hanya dapat menangis dan membongkar kotak kecil yang semua isinya adalah pemberian darinya. Mengapa orang secuek dia bisa tampak romantis saat didekat ku, apa ia kebanyakan nonton drama korea atau hatinya adalah hati seorang wanita haha. Hal itu belum sempat aku tanyakan padanya.       

          Semua sudah terlambat. Aku tak dapat melihat senyum tipisnya lagi. Aku tidak bisa bermanja-manja lagi saat didekatnya. Tidak lagi merasakan tangannya mendarat disela-sela rambut ku dan mengacak-ngacaknya sampai poni ku terbelah :') . Kamu itu menyenangkan banget, buat aku nyaman dan teduh saat menatap kedua mata mu yang tajam.
       
       Mungkin saat ini cara yang bisa aku lakukan adalah mendoakan mu. Mendatangi rumah terakhir mu, membersihkannya agar kau merasa nyaman dan menyirami tanahmu agar kau merasa teduh. Seperti rasa yang selalu kau berikan kepadaku. Maaf Raffa setiap kali aku mendatangi rumahmu selalu tetes air mata yang keluar dari mata ku, rasanya ingin terus memeluki tanah mu agar kau tidak merasakan kesepian didalam sana. Aku tahu itu mustahil.

       Pantas saja saat terakhir kita bertemu, kau memberikan semua gelang hitam bulat-bulat yang kau bilang itu semua beli di jogja. Kau ingin pergi selamanya, lantas menitipkan barang kesukaan mu kepadaku. Kamu curang, tahu begitu aku akan meminta kepada Tuhan untuk memeluk mu sebelum kau benar-benar pergi. Tapi tuhan mentakdirkan hal yang lain kepada kita berdua. Tuhan juga baik mempertemukan ku bertemu dengan mu, sampai pada saat ini aku sudah tidak menjadi seorang yang tidak introvert lagi. Aku lebih bisa berekspersif, itu semua berkat mu Raffa.

     Aku rasa mungkin engkau saat ini sedang bahagia disurga sana, kau meninggalkan aku saat sedang bertugas ke perbatasan malaysia-indonesia untuk mengajar anak-anak pedalaman disana. Aku rasa itu mulia. Maka aku bisa merasa ikhlas. Banyak sekali yang datang saat kabar buruk itu tiba, aku rasa banyak yang menyayangi mu, termasuk semua mantan-mantan pacarmu dan gebetan mu pada datang dihari yang paling menyedihkan untukku haha :'D.

     Aku percaya bahwa Tuhan akan mentakdirkan kita untuk bertemu lagi. Dialam yang lain yang abadi, tunggu sampai takdir itu datang yah.

Selamat jalan Raffa Ardiansyah :') , kekasih yang paling aku cintai. - Ressa

Komentar

Postingan Populer